Blogger Jateng

Panduan Memilih Server

Di zaman e-government saat ini, rasanya sudah tak terhitung banyak kantor pemerintah yang sudah saling terhubung dan menggunakan komputer. Begitu juga dengan server, tentunya banyak pegawai pemerintah yang sudah tidak asing dengan perangkat keras (hardware) yang biasanya berguna dalam penyimpanan data-data. Mungkin Anda pernah mendengar ketika era e-government baru bergulir banyak lembaga/ kantor pemerintah yang ikut “demam” membeli perangkat server.

Hasilnya? Banyak server yang tidak sesuai kebutuhan (berlebihan) atau malah tak berfungsi alias mubazir. Untuk itu, dalam kesempatan ini, saya akan memaparkan mengenai teknologi server termasuk di dalamnya bagaimana memilih server yang baik. Pasalnya, memilih server yang tepat, bisa menjadi mudah atau bahkan juga sulit karena banyak pertimbangan teknologi teknis yang digunakan. Untuk lebih jelasnya teknik memilih server terbagi dalam beberapa cara yaitu berdasarkan:

A. Role (Penggunaan) Server
B. Merek Server
C. Budget
D. Fitur Server
E. Lain-lainnya.

A. Role (Penggunaan)

Langkah pertama yang paling tepat untuk memilih server adalah menetukan tujuan penggunaannya, yaitu bisa dibagi sebagai berikut:

1. File server
Untuk file server, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :

a. Kapasitas disk yang besar
Gunakan harddisk tipe SATA/ SATA-II yang kapasitasnya bisa mencapai ratusan Gigabyte namun dengan harga ekonomis.

b. Performa disk yang baik dan keamanan data
Beli card RAID, dan atur agar RAID-0 (mirroring) diimplementasikan di server. Dengan ini, maka satu hard disk akan bertindak sebagai mirror (cermin) dari hard disk yang lainnya. Ketika satu hard disk rusak, maka data Anda tetap selamat di hard disk yang lainnya.

c. Kecepatan transfer data.
Gunakan server dengan card network 100 Mbps / 1 Gbps atau yang lebih kencang di server lalu sambungkan ke switch utama/ core di jaringan komputer Anda. Maka dengan ini setiap komputer di jaringan tersebut akan bisa mendapatkan kecepatan transfer yang tinggi dari server ini.

2. E-Mail server
Untuk server e-mail, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :

a. Pemrosesan e-mail yang cepat.
Gunakan hard disk tipe SCSI / SAS, karena interface SCSI/ SAS jauh lebih efisien dalam memproses file-file berukuran kecil namun berjumlah banyak yaitu karakteristik server e-mail.
b. Keamanan e-mail di server.
Pasang card RAID di server, dan gunakan konfigurasi RAID-5. Konfigurasi ini memberikan proteksi data yang cukup bagus, tanpa membuat performa turun terlalu banyak; dan dengan biaya yang lebih terjangkau daripada RAID 1.
c. Transfer email yang kencang.
Gunakan card network 100 Mbps atau yang lebih kencang di server.

3. Database server
Untuk database server, apalagi yang akan melayani banyak user (pengguna)/ query yang berat, maka Anda harus menyiapkan server Anda sebagai berikut :

a. Pasang prosesor sebanyak-banyaknya, jika database engine yang digunakan bisa memanfaatkannya dengan efisien (seperti Oracle, PostgreSQL, dan lain-lainnya)
b. Pasang memori (RAM) sebesar-besarnya; jangan ragu misalnya untuk memasang memori sebesar 4 GB atau lebih. Lalu, jangan lupa mengkonfigurasikan software databasenya agar memanfaatkan seluruh memori yang ada tersebut secara maksimal. Contoh, jika masih ada banyak sisa memory yang tidak dimanfaatkan oleh database, maka atur agar kemudian dipakai sebagai query cache.
c. Pasang hard disk dalam konfigurasi RAID-5, hal ini akan memberikan perimbangan yang baik antara performa, keamanan data, dan kapasitas penyimpanan data.
d. Setup redundancy & resiliency semaksimal mungkin – dual power supply, hot swappable hard disk dan seterusnya.

4. Web server
Biasanya web server tidak membutuhkan spesifikasi yang terlalu besar, apalagi jika Anda menggunakan berbagai web server open-source seperti Apache. Namun, ceritanya bisa menjadi lain jika Anda juga menjalankan application server (seperti: mod_php, mod_perl, Tomcat, dll) di server yang sama - silahkan lihat poin dibawah ini.

5. Application (Aplikasi) server
Biasanya untuk application server (PHP, J2EE, JSP, mod_perl, dll) Anda harus menkonfigurasikan server Anda sebagai berikut :

a. Perbesar kapasitas memori: Jika menjalankan apilakasi-server berbasis Java, jangan segan-segan untuk memasang memory sebesar 2 GB atau lebih di server.
b. Gunakan prosesor yang tercepat yang bisa Anda dapatkan untuk server tersebut.
c. Gunakan hard disk berukuran besar, walaupun kapasitasnya belum tentu yang terbesar.
d. Pastikan bahwa model server yang bersangkutan memiliki bandwidth yang paling besar dari prosesor ke memori.

B. Merk Server

Merek server sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, namun adakalanya Anda perlu mempertimbangkan merek server dengan alasan:

1. Corporate standard
Ada kalanya kantor Anda telah menentukan standar merk komputer dan server yang akan digunakan. Hal ini menyangkut harga yang lebih murah, mempermudah proses/ birokrasi pengadaan (procurement) server, memungkinkan untuk meningkatkan kualitas layanan purna jual terhadap komputer yang ada dan sebagainya.

2. Fitur khusus
Bisa jadi kebijakan kantor Anda telah memutuskan untuk “Go Open Source” sehingga hanya merk server tertentu yang bisa berjalan di sistem operasi Linux.

3. Local Support
Ada beberapa merek produsen server yang belum memiliki atau banyak kantor representatif di Indonesia. Jadi meski produk dan harganya bagus, namun Anda akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan dukungan teknis/ servisnya.

Terkait dengan merek server, banyak pengguna server yang bertanya apa bedanya server branded (IBM, HP, Dell, dsb) dengan server rakitan sendiri? Supaya lebih jelas perbandingannya sebagai berikut:

1. Server Branded

a. Harganya cenderung lebih mahal.
b. Biasanya bisa di upgrade sampai beberapa kali lipat dari kapasitas awalnya
c. Bisa dibuat sangat resilient / tangguh: dual/triple/quad power supply, hard disk hot swap, dan lain-lainnya.
d. Bandwidth internal (prosesor - memory - komponen) cenderung jauh lebih besar, karena menggunakan chipset khusus server
e. Biasanya sudah menyertakan software manajemen server, sehingga mudah untuk di manage dalam jumlah yang banyak sekalipun.
f. Komponen yang digunakan berkualitas tinggi, sehingga dapat berfungsi selama bertahun-tahun tanpa masalah sama sekali.

2. Server Rakitan

a. Biasanya jauh murah
b. Bisa diatur sehingga sangat sesuai dengan kebutuhan kita

C. Budget

Adalah lazim jika budget menjadi pembatas dalam proses pemilihan server. Dan saya kira jelas tidak lazim ketika suatu proses pemilihan server tidak ada batasan budgetnya (walaupun juga bukan berarti bahwa ini mustahil untuk dapat terjadi). Pada soal budget ini, kita perlu sangat berhati-hati dalam menyeimbangkan antara kebutuhan sistem, dengan batasan budget yang ada. Jangan sampai kita jadi mengorbankan kemampuan fungsi & reliabilitas server karena untuk menghemat sedikit uang.

Salah satu trik mengatasi keterbatasan budget adalah dengan memanfaatkan virtual computing. Saya pernah ditugaskan untuk mendapatkan 4 buah server, dengan 1 buah server saja. Yang saya lakukan kemudian adalah mendapatkan sebuah server quad-core dengan kapasitas memory yang besar, dan lalu setup 4 buah virtual server; dengan setiap virtual server di-cantolkan ke core prosesor yang berbeda-beda. Dengan begitu efisiensi biaya bisa diperoleh.

D. Fitur Server

Setiap jenis server memiliki fitur (fasilitas tambahan) yang berbeda-beda. Fitur-fitur ini jelas akan menambah harga server. Namun jika Anda memerlukannya, tak ada salahnya Anda pertimbangkan. Secara garis besar ada beberapa fitur yang bisa Anda lihat dari server, yakni:

1. Kemampuan Upgrade
Ada yang ukurannya sangat besar, sehingga bisa di-upgrade bahkan sampai ratusan kali lipat kapasitas awalnya. Kelebihan komputer tipe server daripada komputer biasa adalah kemampuan upgrade-nya. Walaupun ini tidak selalu benar juga, terutama pada small form factor servers (1U / mini servers). Pada saat membeli server, perlu Anda pertimbangkan – apakah akan ada penambahan load yang signifikan di masa depan atau tidak? Lihat tren perkembangan beban/load pada sistem sejak 2 atau 3 tahun sebelumnya, dan jadikan acuan. Untuk amannya, kalikan 2. Nah, dari sini kita akan mendapatkan gambaran yang lebih baik, bagaimana spesifikasi server yang akan dibutuhkan pada saat ini

2. Blade Servers
Blade servers adalah server dengan density yang sangat tinggi; karena satu server (ukuran 5U atau 6U) bisa terdiri dari puluhan blades, dimana setiap blade adalah sebuah server independen. Ada yang nyaris semua komponennya bisa diganti tanpa perlu shutdown, sehingga uptime-nya bisa mencapai bertahun-tahun tanpa masalah.

3. Green Servers
Green servers adalah server yang hemat listrik. Ketika ada banyak server di datacenter Anda, green servers bisa menghemat biaya listrik Anda secara signifikan – hemat listrik, dan hemat daya pendinginan ruangan.

4. Remote Servers.
Remote servers adalah server dengan remote management port dapat dikontrol sepenuhnya dari jarak jauh. Bahkan termasuk proses menghidupkannya dari kondisi mati total sekalipun.

5. Hot Swap
Hot swap adalah fasilitas server dimana suatu komponen server dapat diganti tanpa perlu mematikan server tersebut terlebih dahulu. Pada server yang penting dan perlu untuk selalu berfungsi, sebaiknya memiliki fitur ini, sehingga dapat tercapai uptime yang mendekati 100%.
Kebanyakan server bisa hot swap power supply & hard disk, namun beberapa server bahkan mampu untuk hot swap prosessor, memory, dan motherboard-nya.

6. Dual / Triple / Quad Power Supply
Hal ini adalah agar ketika salah satu power supply unit (PSU) di server mati, maka fungsinya diambil oleh PSU yang lainnya. Dan kemudian kita bisa mengganti PSU yang rusak tadi tanpa perlu mematikan server terlebih dahulu.

7. Lain-lain
LCD panel pada bagian depan casing server seringkali sangat berguna, karena kita dapat memeriksa status server tanpa perlu mengakses keyboard & monitor. Dari LCD panel ini saja bisa ketahuan berbagai hal seperti nama server yang bersangkutan, load server saat ini, free memory, free disk space, masalah yang sedang terjadi, masalah yang telah selesai, dan lain-lainnya.

E. Lain-lain

1. Rack / Tower
Server yang rack-mountable (bisa ditaruh di rak server) sangat menarik karena jadi mudah di manage, tidak banyak menghabiskan tempat, cenderung lebih hemat listrik, dan berbagai keuntungan lainnya. Namun, harganya memang cenderung agak lebih mahal jadinya dibandingkan dengan server dengan tipe casing tower.

2. Ukuran / Dimensi
Makin kecil ukuran server jelas akan semakin menarik, karena lebih hemat tempat. Namun, biasanya juga jadi lebih kecil kemampuan untuk upgradenya, atau malah jadi tidak bisa di upgrade sama sekali. Ini perlu dipertimbangkan dengan baik, agar tidak kecewa di masa depan.

3. Konfigurasi RAID
Konfigurasi RAID (Redundant Array of Independent Disks) kini ada banyak sekali, dan setiap jenis konfigurasinya tidak selalu cocok untuk setiap role server. Perlu pertimbangan yang baik sebelum memilih jenis RAID. Kekeliruan memilih konfigurasi RAID bisa menyebabkan performa yang jelek, reliabilitas sistem yang rendah, inefisiensi biaya, atau malah kombinasi dari berbagai masalah yang telah disebutkan ini.

4. Berat
Biasanya ini jarang sekali menjadi bahan pertimbangan. Perkecualian adalah ketika server-server Anda berada di gedung – kadang lantai gedung tidak kuat menampung beberapa rak server; dimana konsentrasi massa sangat besar pada footprint yang sangat kecil.
Nah dalam kasus ini, solusinya adalah dengan menyebarkan lokasi server-server (weight distribution), memperkuat lantai gedung (floor reinforcement), atau dengan memilih server-server dengan berat yang minimal.

5. Penggunaan daya listrik
Penggunaan daya listrik kini makin sering perlu menjadi pertimbangan, karena keterbatasan daya pada datacenter, dan/atau mahalnya biaya listrik pada saat ini. Server yang hemat listrik juga menghasilkan lebih sedikit panas, sehingga tidak membebani perangkat climate control / AC (air conditioning) di data center. Dan selain itu, makin besar daya yang diperlukan, maka makin besar pula kapasitas UPS (Uninterruptible Power Supply) yang perlu kita sediakan – dan ini tidaklah murah.

6. Technical Support
Secara default, biasanya server yang kita beli hanya mendapat layanan technical support dengan level standar – 9 to 5, Senin - Jum'at, 1 day response time. Untuk server-server yang critical, mungkin Anda akan perlu untuk meng upgrade level service nya menjadi seperti 7x24, 1 hours response time, same day parts replacement; ini hanya contoh, sesuaikanlah dengan keperluan & budget Anda.


Oleh: Harry Sufehmi, Praktisi TI (Rimba Linux)

10 comments for "Panduan Memilih Server"

rian 9:23 AM Delete Comment
nice inpoh gan
tengkiu for sharing
Gaptekmania 9:56 AM Delete Comment
Infonya sangat bagus. Soalnya gw sering kerepotan milih server yang tepat nih.

Thanx
Anonymous 1:21 PM Delete Comment
Thanks gan .... sangat membantu
Cheskha 4:31 PM Delete Comment
Pengen mendalami server euy.....bisa ajarin saya ga? atau ada tempat perkumpulan para IT, klo ada dimana ? thks Bos
Anonymous 10:09 AM Delete Comment
ralat gan, mirroring itu bukannya RAID 1 gan? bukan RAID 0, kalau RAID 0 mah striped volume...expandable
Anonymous 11:43 PM Delete Comment
bagus nie infony gan,, meski dah lawas... hehe..

mau tanya gan..
spek webserver yang bakal jadi datacenter
di sebuah yayasan yang saya kelola,,,
tolong donk gan,,, g nemu2,, nyari di google..
nantinya,,.
dipake buat,, nampung data dari SD/MI,SMP/MTs, SMA/MA, AKBID, Ponpes sama Panti Asuhan. dan sub2 ini memiliki cabang2, tolong donk gan Spesifikasi Hardwarenya,,,
budget,, urusan belakang...
admin 3:08 PM Delete Comment
buat yg ingin jasa setup server atau sekedar konsultansi bs japri ke saya. email ke bob at globalmandirijaya dot com, nanti saya email no HP saya. tks
William Edward 10:34 PM Delete Comment
Thanks buat sharingnya, sangat bermanfaat, kebetulan dapat kerja pengadaan server sedangkan wawasan sebatas spek PC. Mantap.
mediaceria 7:18 AM Delete Comment
Silahkan Kunjungi, menambah wawasan Media Ceria
teguhyaa 1:42 PM Delete Comment
Mau tanya dong.. Knp bagian cassing depan server dapat memeriksa tanpa mengakses keyboard / monitor?